Ketika
mendengar Dataran Tinggi Dieng, Apa yang terbayang di benak kalian kawan? Apa
saja yang bisa kalian kunjungi disana. Dataran Tinggi Dieng terletak di Jawa
Tengah, kurang lebih 1 jam perjalanan dari Wonosobo dan sekitar 4 jam dari solo
tempat . Ketinggian rata-rata sekitar 2000m DPL ( diatas permukaan Laut),
dengan suhu relatif antara 8-22°C. Di Musim Kemarau, suhu dapat menurun drastis
hingga mencapai 0°C di pagi hari sehingga ketika saat itu kita bisa melihat
embun membeku dan badan gue yang menjadi kayak es gara-gara kedinginan(mikir: lama lama disini gue bisa jadi es
beneran hahahah). Perjalanan dari solo menggunakan mobil elf cukup membuat
saya bosan tapi semua terbayar ketika mulai meliuk-liuk naik menyusuri jalan
yang cukup terjal dan untung ajah gag masuk jurang karena drivernya ngebut, .
Saat itu kabut tebal bahkan menutupi perjalanan saya dan ketika berhasil
menembus kabut..Saya melihat lukisan Maha Pencipta nan indah di sepanjang kanan
kiri perjalanan. Komplek persawahan yang membuat mata sejuk dan rela untuk
berlama-lama disana walau hanya sekedar duduk ditemani secangkir kopi. Saya
menyebutnya sebuah negeri dongeng di atas awan.
aku pengen nyanyi dulu Bro
Negeri Di Awan
Di bayang wajahmu
Kutemukan kasih dan hidup
Yang lama lelah aku cari
Dimasa lalu
Kau datang padaku
Kau tawarkan hati nan lugu
Selalu mencoba mengerti
Hasrat dalam diri
Kau mainkan untukku
Sebuah lagu tentang negeri di awan
Dimana kedamaian menjadi istananya
Dan kini tengah kaubawa
Aku menuju kesana
Ternyata hatimu
Ternyata hatimu
Penuh dengan bahasa kasih
Yang terungkapkan dengan pasti
Dalam suka dan sedih
Wisata
yang ditawarkan dataran tinggi Dieng cukup beragam, mulai dari wisata alam,
wisata budaya, wisata pendidikan sampai wisata kuliner. Wisata alam memang
menjadi tujuan utama karena cukup banyak panorama alam yang disajikan dengan
jarak tiap tempat yang cukup dekat jika ditempuh dengan bus.
Kawah
sikidang, disebut sikidang karena semburannya yang berpindah-pindah tempat.
Sejauh mata saya memandang hanya hamparan tanah tandus dikelilingi perbukitan
dengan kolam besar yang terus menerus mengeluarkan asap belerang yang baunya
sangat kuat sehingga pengunjung tidak boleh terlalu lama berada di area
tersebut. Telaga warna dan telaga pengilon. Dinamakan telaga warna karena
permukaan airnya dapat berubah warna ketika disinari oleh cahaya matahari. Saat
itu warna telaga yang saya lihat adalah perpaduan hijau kebiruan susu. Ketika
berjalan menuju telaga, saya menemui jajaran pohon pinus yang cukup rimbun.
Semakin dekat bau belerang mulai tercium.Ternyata view telaga warna
terlihat lebih indah jika dilihat dari atas dengan menaiki bukit yang berada
disekitarnya.
Belum
habis membicarakan potensi wisata Dieng Plateau, Tak kalah menarik adalah
keberadaan anak-anak Dieng yang berambut gembel merupakan fenomena sosial
sekaligus mistis yang akan meninggalkan rasa penasaran. Selain itu ternyata
Dieng juga memiliki cagar budaya peninggalan-peninggalan berupa candi tempat
Dewa Bersemayam, yaitu kompleks Candi Arjuna. Memang kompleks candi tersebut
tidak semegah layaknya Candi Prambanan atau Borobudur di Magelang namun
letaknya yang berada di ketinggian diatas 2000 mdpl tersebut memiliki nilai
tersendiri.
Tiba
saatnya untuk kulineeeerrr...Hal yang membuat saya betah berlama-lama disana
adalah makan apapun disana rasanya pasti selalu enak, nambah-nambah. Entah
udara sejuk yang membuat nafsu makan saya menggila tapi saya akui kentang
goreng di Dieng memang juaranya bahkan jika dibandingkan dengan kentang goreng
di fast food manapun. Belum lagi nasi goreng jamur yang menggugah selera dan
yang pasti tidak ketinggalan Mie Ongklok yang menjadi penganan wajib ketika
berkunjung kesana. Pengunjung pun tidak perlu dipusingkan dengan oleh-oleh
karena dataran tinggi Dieng dengan kesuburan lahannya yang luar biasa
menghasilkan berbagai macam sayur dan buah yang dapat dijadikan sebagai ‘buah
tangan’ saya. Misalnya saja Carica, sejenis pepaya yang biasanya diolah menjadi
manisan, purwaceng sejenis ginseng yang bermanfaat untuk meningkatkan stamina
dan daya tahan pria, Kacang Dieng, keripik kentang, keripik jamur dan masih
banyak lagi.
Jadi..sekali
lagi apa yang terbayang di benak kalian ketika berkunjung ke dataran tinggi
Dieng...? Bagi saya ini semata merupakan wisata hati yaitu tentang bagaimana
kita harus selalu bersyukur dengan keindahan yang dimiliki oleh Indonesia,
tentang rasa bangga yang membuncah karena telah menjadi bagian didalam NKRI dan
tentang tanggung jawab untuk selalu menjaganya karena ini semua merupakan
bagian kecil dari nikmat yang diberikan Allah SWT.
0 komentar: